Asep mengatakan jumlah karyawan Merpati mencapai 1.532 orang, 1.441 orang berstatus karyawan tetap. Meskipun berat untuk menyelesaikan pembayaran gaji dan pesangon, namun hal tersebut telah dilakukan.
"Alhamdulillah penyelesaian (pesangon) karyawan bisa diselesaikan, lebih dari 98 persen dari 1.441 karyawan," kata Asep di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Oktober 2019.
Asep mengatakan usai penyelesaian tersebut kini para karyawan tersebut diberhentikan (lay off). Saat ini Merpati Nusantara Airlines tidak memiliki karyawan kecuali tim restrukturisasi perusahaan yang terdiri dari 10-15 orang, termasuk dirinya.
"Karyawan enggak ada, sudah selesai semua, jadi tahapan kemarin restrukturisasi pegawai lay-off semua," tutur Asep.
Namun demikian, kini Merpati memiliki niat untuk merekrut karyawan sejalan dengan mulai dilakukannya aktivitas bisnis baru dalam bidang pelayanan kargo. Merpati, dalam hal ini, berperan sebagai agen kargo yang akan difasilitasi menggunakan pesawat milik Garuda Group yakni Citilink.
Hingga kini, kendati masih memiliki pesawat, namun Merpati tidak memiliki izin untuk terbang kembali. Maka dari itu dalam bisnis kargo, Merpati menggunakan pesawat milik Garuda Group.
"Untuk kerja sama dengan Garuda baru rekrut lagi. Jadi memang kemarin pegawai di lay off. Tapi untuk mengoperasikan (bisnis kargo) apakah semua direkrut (lagi) enggak, apakah enggak ada yang dipilih atau dipakai lagi, enggak juga," jelas Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News