"Begitu tol, MRT, dan LRT dibangun, maka perumahan akan tumbuh. Perumahan ini tentunya akan mengkover pertumbuhan asuransi," ujar Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Wimboh Santoso, di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Bahkan, Wimboh optimistis angka pertumbuhan asuransi dan kredit perbankan bisa setara pada 2019. Sebagai informasi, realisasi penyaluran kredit perbankan pada 2018 tercatat 12,45 persen.
Guna tumbuh maksimal, lanjut Wimboh, industri asuransi diimbau untuk mengedepankan sisi teknologi. Jika tidak, akan sulit untuk bersaing. "Asuransi yang tidak menerapkan teknologi akan kesulitan dalam mengakses pelanggannya. Artinya memang harus punya teknologi untuk bisa masuk ke remote area," jelas dia.
Kedepannya, masih kata Wimboh, OJK akan melakukan pengawasan terhadap perusahaan perbankan maupun non perbankan, termasuk asuransi berdasarkan market of conduct. Dengan ini diwajibkan adanya transparasi dalam hal bisnis, perjanjian, dan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah.
"Termasuk transparasi dalam melakukan penagihan, mungkin juga eksekusi kalau ada kredit macet. Harus transparan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News