PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2018 senilai Rp750 miliar. Medcom/Husen M.
PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2018 senilai Rp750 miliar. Medcom/Husen M.

Angkasa Pura II Tawarkan Obligasi Rp750 Miliar

Husen Miftahudin • 13 Desember 2018 17:15
Jakarta: PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2018 senilai Rp750 miliar. Dana dari hasil pencatatan obligasi ini akan digunakan perseroan untuk pengembangan dan pembangunan bandara.
 
"Obligasi berkelanjutan tahap satu yang kita akan listing hari ini total nilai seluruhnya Rp750 miliar dan terbagi dalam dua seri, seri A dan seri B," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Awaluddin di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Desember 2018.
 
Obligasi seri A senilai Rp200 miliar dengan tenor tiga tahun dan akan menawarkan kupon 8,65 persen per tahun. Sementara obligasi seri B senilai Rp550 miliar dengan tenor lima tahun dan menawarkan kupon 8,95 persen per tahun.

"Kita masih punya waktu sampai dua tahun, alokasinya (total kupon obligasi) Rp3 triliun. Mudah-mudahan tahun depan dan berikutnya kita juga melakukan yang sama untuk emisi obligasi," bebernya.
 
Awaluddin bilang, penggunaan dana dari hasil obligasi yang ditawarkan ini nantinya bakal dipakai untuk pengembangan dan peningkatan mutu pengelolaan bandara. Sebab, Angkasa Pura II saat ini sedang fokus untuk meningkatkan safety, security, dan services bandara.
 
"Termasuk juga nanti kami mulai akan masuk untuk melihat potensi pengembangan usaha baru. Mulai tahun ini kita sudah melakukan penataan pengelolaan bandara, dan kita harapkan (hasil obligasi) untuk pengembangan-pengembangan usaha Angkasa Pura II ke depan," jelas dia.
 
Saat ini, Angkasa Pura II mengelola 15 bandara. Angkasa Pura II berencana menambah pengelolaan empat bandara, sehingga total pengelolaan bandara yang dilakukan Angkasa Pura II nantinya sebanyak 19 bandara.
 
"Kemudian tahun depan mungkin kalau tiidak ada halangan bisa mengelola 20 bandara. Kalau sebelumnya kita dikenal mengelola bandara wilayah barat Indonesia, mulai tahun ini itu tinggal jadi mitos karena wilayah timur kita akan kelola," pungkas Awaluddin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan