Program RIF ini akan dilanjutkan di enam kawasan lainnnya melalui proyek National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED). Pelaksana program merupakan kemitraan antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan Global Affairs Canada (GAC).
Head of Cooperation GAC Pierre Yves Monnard menyampaikan selamat dan apresiasi kepada perwakilan pemerintah daerah dan seluruh jajaran dari 12 kawasan program RIF tahap pertama dan kedua. Program RIF tahap kedua telah diluncurkan melalui penandatangan nota kerja sama kemitraan Indonesia-Kanada.
"Atas nama Pemerintah Kanada, saya mengucapkan selamat kepada enam pemerintah daerah dan seluruh mitra atas kesuksesan pelaksanaan kegiatan program RIF tahap pertama," kata Monnard dalam sambutannya, di Hotel Ayana-Midplaza, Jakarta, Kamis, 25 April 2019.
Capaian yang dihasilkan dari tahap pertama cukup baik sebagai pendorong motivasi dan pendidikan dalam peningkatan potensi ekonomi lokal. Pendampingan inovasi produk yang yang langsung kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan yang meluas ke tingkat wilayah lainnya.
"Bukan hanya kesuksesan, namun berbagai tantangan juga dapat dijadikan pembelajaran bersama untuk memastikan keberlanjutan program," ungkapnya.
Pemerintah Kanada juga menyampaikan terima kasih untuk seluruh mitra yang terlibat di tingkat nasional yang dikoordinasi oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dukungan penuh Pemerintah Indonesia telah diberikan terutama sumber daya untuk pelaksanaan program RIF di tingkat daerah.
"Kepada enam pemerintah daerah penerima dukungan program RIF Tahap Kedua, Kami ucapkan selamat dan semoga inisiatif-inisiatif yang dipilih akan sukses terlaksana dan dapat berkontribusi bagi pengembangan ekonomi daerah masing-masing," kata Monnard.
Program ini dirancang sebagai dukungan teknis pembangunan bagi 18 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) melalui seleksi dari 60 KPPN yang merupakan hinterland dari 39 pusat pertumbuhan peningkatan keterkaitan kota-desa sebagai salah satu sasaran pembangunan wilayah pada RPJMN 2015-2019.
Sebagai komponen dari proyek NSLIC/NSELRED yang dikelola oleh CowaterSogema International, program RIF senilai Rp18 miliar berlangsung dalam tiga tahap mulai 2018 hingga 2020. Enam usulan inovasi dari enam kabupaten setiap tahunnya akan dipilih.
Agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 tersebut menegaskan pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong percepatan pembangunan perdesaan dan daerah. Pelaksanakan program RIF diharapkan dapat menjadi inisiatif stategis guna mendukung pencapaian program nasional.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan pengembangan ekonomi lokal merupakan penopang utama kinerja perekonomian nasional. Pemerintah daerah pasti mampu melakukan berbagai inovasi pembangunan ekonomi saat ditunjang dengan dukungan teknis dan perangkat yang tepat.
"Pembangunan Kawasan perdesaaan merupakan salah satu sasaran pokok yang mendukung pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru untuk mempercepat pembangunan daerah dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar-wilayah, yang dilakukan melalui pengembangan ekonomi lokal berbasis produk unggulan masing-masing daerah terpilih," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News