Ia mengatakan, seharusnya Karen mundur ketika pemerintahan baru mulai menjabat karena peran Karen masih dibutuhkan oleh Pertamina saat pemerintahan transisi.
"Sayang sekali beliau mundur sebulan sebelum pemerintahan baru menjabat. Seharusnya tunggu sebulan sesudah pemerintahan baru menjabat. Tapi ya itu hak dia," ujar Rinaldy, dalam acara Media Gathering DEN, di kantor DEN Gatot Subroto Kuningan Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Dalam kesempatan yang sama, Rinaldy turut memuji prestasi yang ditoreh oleh Karen selama hampir tujuh tahun memimpin Pertamina.
"Selama Karen memimpin, Pertamina jadi bagus. Beliau bisa membawa Pertamina go international dan masuk 500 besar Fortune Global," kata mantan sekretaris Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) ini.
Karen Agustiawan resmi mengundurkan diri pada 1 Oktober 2014. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, Karen mengundurkan diri karena ingin mengajar di Harvard University Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News