Menkeu Bambang Brodjonegoro. ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Menkeu Bambang Brodjonegoro. ANTARA FOTO/Wahyu Putro

Peminat Revaluasi Aset Paling Banyak Industri Keuangan

Suci Sedya Utami • 09 November 2015 18:06
medcom.id, Jakarta: Dalam paket kebijakan ekonomi jilid lima, pemerintah memasukkan poin adanya insentif pajak bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aktiva atau aset.
 
Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro mengatakan, perusahaan yang paling banyak tertarik untuk merevaluasi aset mereka kebanyakan berasal dari perusahaan di sektor keuangan.
 
"Khususnya di sektor keuangan banyak yang berminat untuk masuk tahun ini," kata Bambang di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2015).

Menurutnya banyaknya minat ini karena beban tarif pajak yang dikenakan ke perusahaan hanya tiga persen jika melakukan revaluasi aset di 2015.
 
"Yang sampaikan langsung ke DJP sudah cukup banyak. Beserta indikasinya. Karena tarifnya tiga persen kan berlaku tahun ini," ucap dia.
 
Mantan Dekan FE UI ini mengatakan, revaluasi aset tak bersifat wajib. Namun, tentu jika dihitung kembali aset mereka pasti ada kenaikan jumlah aset sehingga menambah ekuiti perusahaan.
 
Kendati demikian, untuk perusahaan konstruksi memang sedikit yang berminat menhitung ulang asetnya, karena memang aset yang mereka punya sedikit.
 
"Lagi pula mereka kan hanya sebagai kontraktor. Aset mereka pun sedikit. Begitu juga dengan Angkasa Pura, apa yang mau dihitung lagi. Kan tanah bandara milik negara," jelas dia.
 
Lebih jauh, dirinya menambahkan minimalnya dari revaluasi aset akan ada tambahan penerimaan pajak minimalnya Rp10 triliun tahun ini.
 
"Kalau untuk pendapatan revaluasinya hitung saja Rp10 triliun dikalikan 100/3," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan