"Dengan nilai investasi mencapai Rp40 triliun, OKI Pulp & Paper berpotensi menyumbang devisa sebesar USD1,5 miliar (Rp20 triliun) per tahun," kata Direktur OKI Pulp & Paper Suhendra Wiriadinata dalam keterangan tertulisnya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (2/3/2016).
Pabrik itu sendiri, papar Suhendra, direncanakan beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas produksi sebesar dua juta ton pulp dan 500 ribu ton kertas tisu. Dengan nilai ekspor tersebut, OKI Pulp & Paper akan meningkatkan ekspor Sumatera Selatan sebesar 32 persen dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sumatera Selatan sebesar 11 persen.
OKI Pulp & Paper berdiri di areal 1.700 hektare (ha) dan membangun infrastuktur pembangkit listrik berkapasitas 400-500 megawatt (mw). Perseroan juga mengedepankan teknologi perintis yang bukan saja hemat energi tapi juga sangat ramah lingkungan karena memanfaatkan energi terbarukan yang berasal dari kulit kayu.
"Menggunakan 100 persen bahan baku kayu yang berasal dari hutan tanaman industri dan juga menghemat pemakaian air," tambah Suhendra.
Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto berharap, dengan hadirnya pabrik OKI Pulp & Paper dapat mendongkrak posisi industri baik pulp maupun kertas tidak hanya di Indonesa tapi di mata dunia.
"Kami sebagai bagian dari Indonesia butuh dukungan dari berbagai pihak agar dapat mewujudkan perekonomian Indonesia, salah satunya melalui industri ini," pungkas dia.
Saat ini kapasitas terpasang industri pulp dan kertas nasional masing-masing sebesar 7,932 juta ton per tahun pulp dan 12,986 juta ton per tahun kertas dengan jumlah industri sebanyak 81 industri. Sementara, ekspor pulp dan kertas masing-masing sebesar 3,5 juta ton pulp dengan nilai sebesar USD1,72 miliar dan 4,35 juta ton kertas dengan nilai sebesar USD3,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News