Wakil Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan pihaknya telah bertemu Mohamad Nasir untuk memperkenalkan pengurus PII sekaligus menjelaskan program-program eksternal dan internal.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PII Teguh Haryono menyebutkan bahwa PP Keinsinyuran penting demi masa depan profesi insinyur. Pasalnya, di dalam rancangan beleid itu akan mengatur tentang kinerja insinyur yang lebih spesifik.
"Aturan-aturan itu diperlukan untuk menjalankan program-program PII yang membantu fokus pemerintah, terutama infrastruktur," ungkap Teguh dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019.
Baca juga: PII: Aturan Keinsinyuran Akan Segera Terbit
Usai ditandatangani Menristekdikti, rancangan PP Keinsinyuran itu selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Setelah itu akan masuk ke Sekretariat Negara (Setneg) dan selanjutnya akan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuannya dengan PII, Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan bahwa PII berperan penting di profesi insinyur. Ia memberi masukan, sebagai asosiasi, PII diminta untuk menjalankan fungsinya sebagai pengawas insinyur.
"Ada aturan kode etik dan rule of conduct yang dimiliki oleh PII. Jadi, jika ada insinyur yang bermasalah, PII bisa memberikan sanksi sesuai dengan kode etiknya. Saya rasa fungsi seperti ini perlu diperhatikan," tegasnya.
Setelah bertemu Menristekdikti, selanjutnya PII akan bertemu dengan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko untuk membahas program-program PII dan mendorong diterbitkannya PP Keinsinyuran.
Sebelumnya, PII juga telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan dengan keduanya itu, Ketua Umum PII Heru Dewanto meyakinkan bahwa PP Keinsinyuran akan terbit dalam waktu dekat, setelah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News