Seusai upacara, dia mengajak para hadirin untuk memahami dan menyerap nilai-nilai kepahlawanan, antara lain, dari Cut Nyak Dien, Raden Ajeng Kartini, Soekarno, Syahrir, Mohamad Hatta, serta Bung Tomo. Para pegawai Kemenkeu yang notabene penjaga benteng keuangan negara itu pun diminta meresapi semangat juang para pahlawan dalam tugas dan kesehariannya.
"Dalam menjalankan tugas menjaga keuangan negara tidak hanya upacara setiap 10 November, tapi betul merenungkan, menyerapi dan memahami, dan menjalankan nilai kepahlawanan itu," ujar perempuan kelahiran Bandarlampung itu.
Menurut dia, loyalitas para pahlawan dalam mewujudkan cita-cita bersama bangsa itu dapat menjadi contohnya.
"Mereka tidak kenal takut. Jadi, keberanian itu elemen yang penting. Mereka juga tidak mudah menyerah. Jadi, ketahanan itu sangat luar biasa penting dan mereka sangat loyal terhadap apa yang ingin dicapainya, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia," seru Forbes Most Powerful Women 2008 dan tokoh asal Indonesia paling berpengaruh versi Globe Asia 2017 itu.
Tiga elemen tersebut, dapat dilihat di dalam konteks hari ini ialah integritas sebagai fondasi di dalam Kementerian Keuangan. Daya juang dalam mengelola keuangan negara untuk menjadi instrumen yang baik.
"Saya selalu anggap peringatan Hari Pahlawan itu adalah salah satu hari besar," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News