"Pertemuan ini merupakan tanggapan positif terhadap masukkan asosiasi agar Kemendag lebih melibatkan para pelaku dalam menghasilkan aturan yang memajukan industri nasional," ujar Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (6/7/2015).
Dalam kesempatan ini, Mendag juga menyampaikan bahwa proses penyusunan RPP masih akan melewati beberapa tahapan yang cukup panjang untuk menghasilkan keputusan yang terbaik. "Baik idEA maupun Kemendag sepakat bahwa yang harus diprioritaskan dalam aturan tersebut adalah aspek perlindungan terhadap pemain lokal," lanjut dia.
Sementara mengenai poin regulasi yang mewajibkan pelaku usaha untuk memiliki, mencantumkan, dan menyampaikan identitas subjek hukum, Mendag mengakui diperlukan waktu yang memadai untuk melakukan pembinaan. Selain itu, Mendag juga telah menugaskan salah satu staf ahlinya untuk bekerja sama dengan idEA dalam mengawal proses penyusunan RPP ke depannya.
"Mengingat target penyelesaian draf pada Agustus, kedua pihak akan mengadakan rangkaian pertemuan intensif dalam beberapa waktu ke depan. Selanjutnya akan pula dibahas kemungkinan asosiasi untuk berperan dalam proses akreditasi pelaku usaha e-commerce di Indonesia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
