Ketua Bidang UKM dan Ketenagakerjaan BPP Hipmi Yuke Yurike mengatakan, dengan dasar itu, Hipmi mendesak Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri memproteksi pasar tenaga kerja domestik dari serbuan buruh atau tenaga kerja kasar dari negara lain.
"Hipmi belum melihat ada formula yang jitu dari Kemenaker untuk melindungi pasar tenaga kerja domestik," ujar Yuke, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Dia menjelaskan, pertumbuhan industri dan perekonomian di Tanah Air sedang menurun. Itu pun yang berkembang hanya sektor perdagangan yang serapan tenaga kerjanya sangat sedikit. Sedangkan sektor ekonomi (high labor intensive) yang menyerap banyak tenaga kerja tumbuh sangat rendah.
Sebagaimana diketahui sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, yakni pertanian, pertumbuhannya sempat mencapai 45 persen tapi saat ini tinggal sekitar 34 persen. Lalu, sektor manufaktur meski perkembangan sektor itu sempat naik dari 18 persen menjadi 21 persen, tetapi itu dinilai masih kecil. Di sisi lain, sektor jasa justru saat ini menguasai hingga 45 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News