Pekerja sementara menata tabung gas elpiji 12 kilogram usai bongkar muat salah satu pemasok di Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (10/9) -- ANTARA FOTO/OJT/Karel A Polakitan
Pekerja sementara menata tabung gas elpiji 12 kilogram usai bongkar muat salah satu pemasok di Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (10/9) -- ANTARA FOTO/OJT/Karel A Polakitan

Pertamina Tegaskan Tak Ada Kelangkaan Elpiji

Rizky Ferdyansyah • 12 September 2014 08:18
medcom.id, Jakarta: Pertamina menegaskan tidak akan ada kelangkaan LPG diseluruh Indonesia. Pertamina dapat mengetahui berapa banyak kebutuhan liquid petrolium gas (Elpiji) yang diperlukan di berbagai daerah dengan sistem monitoring Elpiji tiga kilogram atau Simolek. Namun Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Husnah Zahir melihat akan terjadi kelangkaan, pasalnya konsumen akan banyak beralih dari Elpiji 12 kg ke 3 kg.
 
"Menurut saya ini masalah harga yang meningkat terlalu tinggi, yang membuat para konsumen mencari alternatif," ujar Husna dalam acara Bincang Pagi Metro TV, Jakarta Barat, Jumat (11/9/2014).
 
Menanggapi pernyataan itu, Manajer Media Pertamina, Adiatma Sardjito mengimbau masyarakat untuk tenang menyingkapi kenaikan harga Elpiji. Pertamina sudah menyiapkan stock Elpiji 3 kg untuk mereka yang ingin beralih. Ia pun mengimbau masyarakat menengah untuk tetap menggunakan Elpiji 12 kg. Pasalnya, Elpiji 3 kg ini sifatnya subsidi untuk masyarakat menengah ke bawah.

"Tidak akan ada kelangkaan, kita menghimbau bagi masyarakat yang mampu agar tidak berpindah ke 3 kilo, kashian yang membutuhkan subsidi," imbuhnya.
 
Meski sudah dihimbau, lanjut Adiatma, dirinya yakin masih banyak masyarakat mampu yang akan menggunakan Elpiji 3 kg. Pasalnya harga Elpiji naik hingga Rp18 ribu per tabung, namun angka itu akan berubah di agen eceran pada kisaran Rp21-22 ribu per tabung. Sebab, ada ongkos angkut dan biaya-biaya yang harus diterima oleh pengecer.
 
Kemudian, harga jual gas Elpiji 12 kg dari Pertamina menjadi Rp7.569 per kilogram. Naik dari sebelumnya Rp6.069 per kg. Jika ditambahkan dengan komponen lain, termasuk margin agen, pajak, dan ongkos angkut, harga di tingkat retail menjadi Rp9.519 per kg, atau naik dari sebelumnya Rp7.731 per kilogram. Dengan demikian, harga gas di tingkat agen naik dari Rp92.800 per tabung menjadi Rp114.300 per tabung.
 
"Konsumen di mana ia bisa bertahan dia akan bertahan disitu, namun kalo misalnya tidak bisa mereka pasti akan pindah. Hal-hal yang masih mereka punya pilihan secara alternatif pasti mereka akan berubah pilihan," tanggap Husna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan