"Sesuai dengan permintaan Pak Presiden, Insya Allah 2019 selesai. Ini akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia," ujar Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya, saat memaparkan program kerja di acara media gathering di InterContinental Hotel, Jalan Resor Dago Pakar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, 7 Oktober.
Diakui Elvyn, terminal tersebut memiliki kapasitas yang sangat besar untuk menampung barang. Bahkan terminal tersebut bisa menjadi tempat untuk melakukan distribusi minyak dan gas.
"Untuk produk terminal akan memiliki storage-storage besar yang bisa jadi tempat mendistribusikan oil dan gas," lanjutnya.
Terminal New Priok yang telah beroperasi sejak Agustus 2016 silam ini secara komersial memiliki kapasitas 1,5 juta TEUs per tahun. Ia pun berharap, dengan hadirnya terminal tersebut mampu mendorong perekonomian Indonesia secara mandiri melalui sektor pelabuhan.
"Ini juga sekaligus untuk memperkuat jati diri Indonesia sebagai negara maritim yang dikelilingi oleh lautan," tuturnya.
Sementara itu, pembangunan New Priok untuk tahap satu terdiri dari tiga terminal kontainer dan dua terminal. Sedangkan pembangunan tahap kedua saat ini diakuinya tengah menunggu proses perizinan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Setelah disetujui, nanti ada empat terminal lagi yaitu empat terminal untuk kontainer internasional," tambah dia.
Setelah tahap kedua, Pelindo II akan melakukan pembangunan CT 4 hingga CT 7 dengan masing-masing kontainer memiliki kapasitas 1,5 juta TEUs per tahun. "Jadi kalau nanti ada tujuh, artinya akan ada 10,5 juta TEUs," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News