"Kontribusi pertumbuhan paling tinggi di penyaluran kredit masih datang dari kredit konsumer yang naik 7,99 persen menjadi Rp18,43 triliun," ujar Direktur Bisnis Menengah & Korporasi Bank Jatim Su'udi, ditemui dalam acara public expose laporan keuangan kuartal I-2016, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Kemudian diikuti oleh kredit komersial yang naik 5,54 persen menjadi Rp5,33 triliun, dan sisanya kredit UMKM naik tipis 1,29 persen menjadi Rp4,51 triliun.
Selama tiga bulan pertama di 2016, total dana pihak ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp41,51 triliun. Angka itu mengalami kenaikan sebesar 9,3 persen dari posisi DPK Rp37,97 triliun di kuartal I-2015.
Posisi DPK yang meningkat banyak didominasi oleh Giro sebsar Rp21,04 triliun, atau tumbuh15 persen, deposito turun 9,77 persen menjadi Rp9,48 triliun.
"Rasio CASA Bank Jatim terjaga sebesar 77,15 persen. Selama lebih dari 13 tahun CASA rasio bank Jatim berada di atas 65 persen, dan biaya dana murah 3,01 persen. Hal ini menunjukkan efektivitas bank Jatim mengelola dana murah dalam penghimpunan DPK," pungkas Su'udi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News