Ilustrasi kemiskinan. (FOTO: Antara/Hafidz Mubarak)
Ilustrasi kemiskinan. (FOTO: Antara/Hafidz Mubarak)

Jokowi Harap Tingkat Kemiskinan Turun Jadi 10,5% di 2017

Ade Hapsari Lestarini • 07 Desember 2016 16:05
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dapat menjadi instrumen menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah melambatnya ekonomi global.
 
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh hal-hal yang berkaitan dengan melambatnya ekonomi global, karena dapat menyebabkan kekhawatiran, bahkan pesimistis.
 
Jokowi pun menginginkan seluruh pihak terkait bekerja dengan rasa optimisme tinggi dan lebih fokus menjadikan APBN sebagai instrumen untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, serta menekan pengangguran.

Baca: Menkeu: Indonesia Masuk Negara Miskin Terbesar di Dunia
 
"Dengan bekerja lebih fokus, maka saya berharap pada 2017 tingkat kemiskinan dapat diturunkan menjadi 10,5 persen, tingkat pengangguran menjadi 5,6 persen, serta gini ratio kesenjangan dapat ditekan jadi 0,39," tutur Jokowi, seperti dikutip dalam laman Setkab, Rabu (7/12/2016).
 
Terkait dengan anggaran transfer ke daerah dan Dana Desa 2017 yang mencapai Rp764,3 triliun, di samping Dana Alokasi Umum (DAK) yang mengalami peningkatan, menunjukkan arti penting daerah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan, serta kesenjangan.
 
"Hal ini juga memperlihatkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah bahu membahu bersinergi dalam menghadapi tantangan-tantangan kebangsaan depan," tegas Presiden.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan