Adapun rinciannya meliputi Bank Mandiri Rp25 triliun, BRI Rp25 triliun, BNI Rp25 triliun, serta Bank Jakarta (Bank DKI) Rp1 triliun, sehingga total tambahan mencapai Rp76 triliun.
Serapan dana meningkat Cepat
Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (SEF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa penyerapan penempatan dana pemerintah berjalan sangat cepat."Setelah ditempatkan, ini perbankannya sudah menggunakan Rp167,6 triliun atau 84 persen dari yang ditempatkan tersebut," jelas Febrio dilansir Antara, Rabu, 19 November 2025.
Penempatan dana awal pemerintah mencapai Rp200 triliun yang disalurkan sejak September 2025.
| Baca juga: Digitalisasi Moncer! Bank Mandiri Cetak Fee Based Income Rp5,48 Triliun |
Bank Himbara dominasi penyaluran
Beberapa bank besar mencatat penyaluran yang hampir maksimal.- Bank Mandiri menyalurkan 100 persen dari Rp55 triliun.
- BRI menyalurkan 100 persen dari Rp55 triliun
- BNI menyalurkan Rp37,4 triliun atau 68 persen
- BTN menyalurkan Rp10,3 triliun atau 41 persen dari Rp25 triliun
- BSI menyalurkan Rp9,9 triliun atau 99 persen dari Rp10 triliun
Angka tersebut menunjukkan tingginya kebutuhan pembiayaan, terutama untuk sektor produktif.
Bank lebih leluasa salurkan kredit
Febrio menambahkan cepatnya penyerapan dana tak lepas dari rendahnya tingkat bunga penempatan pemerintah.Dana tersebut diberikan dengan bunga 3,8 persen, atau sekitar 80 persen dari suku bunga kebijakan Bank Indonesia.
"Kita tempatkan sesuai dengan bunga penempatan kita di Bank Indonesia, yakni 3,8 persen, yaitu sekitar 80 persen dari suku bunga kebijakan," ujar Febrio.
Dengan bunga yang lebih rendah dibanding biaya dana perbankan pada umumnya, bank memiliki ruang untuk menekan cost of fund. Dampaknya, bank lebih agresif menyalurkan kredit kepada sektor-sektor produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id