"28 persen (gardu tol) sifatnya hybrid, bisa melayani tunai dan non tunai," kata Kepala BPJT Herry Trisaputra Juna dalam diskusi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin 30 Oktober 2017.
Pada 31 Oktober 2017 besok, kata Herry, seluruh gardu tol yang ada hanya diperuntukkan untuk transaksi non tunai. Herry memerinci, total ada sekitar 344 gerbang tol di Indonesia, dengan jumlah gardu lebih dari 1.700.
"Itu yang jadi objek kita untuk dirubah peruntukkannya," ungkap Herry.
Sementara, Jasa Marga, sebagai salah satu operator tol mengklaim seluruh gardu miliknya juga sudah bisa digunakan untuk transaksi nontunai. VP Operation Management Layanan Jasa Marga Raddy R Lukman, mengatakan, pihaknya lebih fokus bagaimana mendorong pengguna tol beralih ke transaksi non tunai.
"Sekarang kita genjot transisi dari semi otomatis menjadi otomatis. Dalam arti, masih ada petugasnya, tapi pengendara bisa langsung taping di gardu," beber Raddy.
Mulai besok, 31 Oktober 2017, seluruh gerbang tol tidak akan lagi melayani pembayaran tunai. Selain untuk mengurangi antrean, pelayanan transaksi elektronik di semua gerbang tol untuk meningkatkan gerakan pengurangan transaksi tunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News