Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya mengatakan komposisi kepemilikan modal dari PT Pelabuhan Investama (PII) adalah 99 persen milik IPC dan 1 persen milik PT Multi Terminal Indonesia yang juga merupakan salah satu anak perusahaan IPC. Dalam lima tahun berikutnya, total aset PII ditargetkan tumbuh 100 persen menjadi Rp21 triliun.
"PII memiliki visi menjadi perusahaan investasi yang terkemuka di sektor kepelabuhan dan pendukungnya yang bertujuan untuk menciptakan nilai yang maksimal bagi stakeholders melalui standar pengelolaan yang berkelas dunia. Hingga 2022 PII diproyeksikan mencapai asset sebesar Rp11,7 triliun," katanya di Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Elvyn berharap kehadiran anak perusahaan existing ini dapat mendukung pengembangan bisnis, peningkatan kapasitas, penguatan, dan pengelolaan risiko dan investasi perusahaan. PT PII bakal dikomandoi oleh Randy Pangalila sebagai Direktur Utama dan Iman Rachman yang juga Direktur Keuangan IPC.
"IPC sebagai korporasi tidak berhenti untuk melakukan pengembangan dan inovasi pembentukan PII diharapkan jadi vehicle dengan strategic investor dalam rangka ekspansi usaha serta investasi jangka pendek pada sekunder," tutur dia.
Sementara itu, anak usaha IPC yang bergerak di bidang pelayanan kapal, PT Jasa Armada Indonesia (JAI) akan melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Ke depannya, pada 2018 dan 2019 terdapat dua anak perusahan IPC yang bakal melantai di bursa.
"Sebanyak lebih 30 persen saham dari JAI akan ditawarkan di lantai bursa," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News