Hampir setiap pekan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan pengecekan ke lapangan. Bahkan terkadang kerap mendampingi Presiden Joko Widodo saat meninjau progres pembangunan jalan dan bendungan di wilayah Timur Indonesia.
Basuki mengungkapkan, pemerintah getol mengebut pembangunan infrastuktur untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Infrastruktur yang baik dan merata dinilai akan memicu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita sekarang mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan. Negara lain sudah sampai dimana kita ini masih memenuhi kebutuhan infra belum untuk menyalip," kata Basuki kepada Metrotvnews.com di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan.
Basuki melanjutkan, ada tiga hal yang membuat Indonesia selama ini sulit mendapatkan peringkat investment grade. Salah satunya ketersediaan infrastruktur dan konektivitas. Berdasakan indeks daya saing, infrastuktur nasional masih berada di bawah rata-rata.
"Kenapa kita selama ini enggak bisa masuk investment grade, salah satu kriterianya kemudahan bisnis, kedua ketersediaan infrastruktur konektivitas, kita dilihat dari competitiveness index itu kita di bawah," ungkap dia.
Menurutnya, pembangunan yang telah dicapai saat ini masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, sehingga diperlukan komitmen pemerintah untuk terus mengejar ketertinggalan. Dari 100 persen kebutuhan infrastruktur, Indonesia baru menyediakan 80 persen.
"Misalnya untuk kebutuhan satu negara butuh 100, yang ada sekarang ini baru 70, LRT belum ada, MRT belum ada, jalannya itu itu saja panjangnya, jadi apa yang dikerjakan sekarang ini hanya untuk nambahi supaya kebutuhan tercukupi, paling nanti 5 tahun lagi butuh lebih lagi, ini sekarang kita lagi mengejar, mempercepat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News