Menurut Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih, indeks kebahagiaan masyarakat perdesaan lebih rendah karena program pembangunan tidak tepat. “Akibat program pembangunan yang salah, rakyat desa tidak sebahagia rakyat kota,” ujar Henry dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Senin (9/6/2014).
Menurut Henry, hasil indeks kebahagiaan untuk aspek desa-kota ini menunjukkan telah terjadi pembangunan bias kota yang dicirikan oleh kota sebagai pusat bisnis, industri, hiburan, dan pemerintahan. Akibatnya, putaran uang praktis akan lebih banyak di kota daripada di desa.
Termasuk di dalamnya adalah uang atau keuntungan dari nilai tambah bisnis pengolahan dan distribusi hasil-hasil pertanian yang diproduksi oleh kaum tani perdesaan. Padahal, petani memproduksi itu di tengah ketidakpastian dan kekurangan lahan, ketidakpastian iklim, harga, pasar, dukungan modal, keterbatasan infrastruktur, dan tidak konsistennya kebijakan pemerintah.
“Muara dan dampak dari semua problem tersebut adalah kemiskinan perdesaan, realita kemiskinan perdesaan selalu di depan daripada kemiskinan perkotaan,” kata Henry. Menurut Henry, hal ini berarti kemuliaan rumah tangga desa penghasil pangan tidak diimbangi dengan kemuliaan ekonomi pertanian.
Menurut Henry, yang terjadi transformasi semu dari pertanian ke non-pertanian yang ditandai oleh hilangnya lima juta rumah tangga pertanian dalam kurun waktu 10 tahun atau 500 ribu keluarga petani per tahun meninggalkan tanahnya.
Henry menegaskan, kondisi ini merupakan tantangan yang tidak ringan untuk diatasi oleh pengganti Presiden SBY. Resolusi SPI tentang Pembangunan Perdesaan yang dikeluarkan pada Kongres IV SPI Maret 2014, jelas Henry, bisa menjadi acuan untuk menindaklanjuti Laporan Indeks Kebahagiaan tersebut.
“Bahwa pembangunan perdesaan dilakukan melalui mekanisme partispasi masyarakat secara aktif. Pemerintahan desa dapat melaksanakan pendataan penguasaan dan kepemilikan sumber agraria sebagai basis dilaksanakannya pembaruan agraria," jelas Henry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News