"Sejak awal, kami lahir di tengah kompetisi yang sengit. Kompetisi membantu kami untuk berusaha jauh lebih baik lagi," kata CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan dalam DBS Asian Insights Conference, di Marina Bay Sands Convention, Singapura, Jumat, 13 Juli 2018.
Setelah Uber hengkang dari Asia Tenggara, kini Grab semakin menguasai pasar penyedia jasa transportasi online. Tercatat Grab telah beroperasi di Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, tak terkecuali Indonesia.
Sementara itu, perusahaan sejenis asal Indonesia yaitu Go-Jek juga berencana memperluas ekspansi ke negara Asean lainnya. Terbaru Go-Jek telah membuka layanan di Vietnam dan Thailand, dan selanjutnya akan memperluas ke Singapura dan Filipina.
"Kompetitor memaksa kami bekerja keras untuk membuat Grab lebih baik lagi. Konsumen tidak akan meninggalkan anda karena ada pesaing. Konsumen akan meninggalkan anda, saat anda berhenti menjawab kebutuhan mereka," jelas dia.
Go-Jek sendiri menyiapkan dana mencapai USD500 juta atau setara Rp7,1 triliun untuk kebutuhan ekspansi internasionalnya. Langkah Go-Jek ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk melebarkan sayapnya di Asia Tenggara.
Di Vietnam, Go-Jek akan menggunakan merk Go-Viet sedangkan GET akan menjadi merk yang diperkenalkan di Thailand. "Mereka memang menggunakan merk yang berbeda, namun mereka tetap beroperasi sejalan dengan nilai-nilai yang telah berhasil menjadikan Go-Jek pemimpin pasar di Indonesia," kata CEO and Founder Go-Jek Nadiem Makarim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id