Namun, persetujuan tersebut menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, persetujuan DPR tersebut juga tak sesuai dengan usulan awal pemerintah sebesar Rp2 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015. Legislatif hanya menyetujui Rp1,5 triliun.
Dalam perjalanan mencapai kesepakatan, DPR melihat membentukan BLU Managemen Aset ini mubazir. Pasalnya sudah ada Perusahaan Pengelola Aset yang menngurusi aset negara.
"Kalau dibentuk BLU, PPA tutup saja. Kalau dipertahankan PPA, BLU tidak usah dibentuk. Ini pemborosan terlalu besar," kata Anggota Banggar DPR-RI dari Partai Demokrat, Wahyu Sanjaya, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (4/2/2015).
Belum lagi satu BLU yang sebelumnya dibentuk yakni Pusat Investasi Pemerintah (PIP) malah bakal dibubarkan dan asetnya dilimpahkan pada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Untuk menjawab pertanyaan agar BLU Managemen Aset ini tak berisiko ditutup seperti PIP, Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Hadiyanto menerangkan permasalahan BLU PIP dan BLU yang akan dibentuk baru ini berbeda. PIP memiliki modal cukup besar untuk menyalurkan pinjamannya pada pemerintah sehingga terlihat lebih lincah, makanya dialihkan ke SMI.
"BLU manajemen aset berbeda dengan PIP didirikan untuk meng-address persoalan pengelola aset yang sepenuhnya optimal, ada aset yang under utilise, dalam kelola BUN, jadi potensi itu demikian besar yang kalau dikelola menurut fungsi DJKN akan tidak optimal karena birokrasi panjang, dan lain sebagainya," jelas Hadiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id