Menurut Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, melempemnya industri Indonesia karena industri tersebut tak memiliki keunggulan. Sehingga wajar bila industri Indonesia tertinggal dari industri-industri negara lain.
"Sekarang ini kita belum melihat keunggulan industri kita untuk membantu ekspor dan penyerapan tenaga kerja. Itu saya tidak lihat pada industri di Indonesia," ungkap dia, dalam acara Dialog Investasi Nasional, di Hotel Ritz Carlton, Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/2/2015).
Ia mencontohkan, layaknya produksi industri crude palm oil (CPO) Indonesia yang melimpah, namun terkena pelarangan di Uni Eropa akibat terganjal masalah lingkungan. Juga pada industri kertas Indonesia, kini produksi kertas Indonesia terkena antidumping di beberapa negara, sehingga produk kertas Indonesia sulit untuk masuk ke negara tersebut.
Meskipun demikian, lanjut dia, Indonesia memiliki banyak industri kecil, tapi industri-industri tersebut tak mampu gerakkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran yang semakin membludak. Hal ini, menurut Sofjan, karena industri Indonesia tak memiliki keunggulan dibanding negara-negara lain.
"Tekstil kita sekarang tertinggal jauh dari pesaing kita di India dan Vietnam. Bahkan dengan Vietnam kita kalah ekspor dua kali dari mereka," pungkas Sofjan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id