Pantauan Metrotvnews.com di lapangan, beberapa tempat yang menjual beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai rendah. Belum lagi, harganya yang terbilang cukup mahal dibandingkan jenis beras lainnya.
Salah satunya seperti yang dialami sebuah toko beras di daerah Ulujami, Tangerang. Toko ini sudah tidak lagi menjual beras Bulog. Anton, sang pedagang beras di Ulujami, Pesanggrahan mengaku, sudah tidak mengambil beras Bulog di Pasar Induk Cipinang karena mahal.
"Saya memang dulu menjual beras Bulog, tapi sekarang sudah tidak lagi, soalnya mahal. Dulu harganya satu karung Rp415 ribu, sekarang Rp515 ribu, jadi tinggal menghabiskan sisa yang ada," tutur penjual beras, Anton, saat ditemui Metrotvnews.com, di Jalan Ulujami Raya, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Menurutnya, susahnya menjual beras Bulog tersebut karena kualitasnya rendah. Bahkan, ungkap Anton, jika dijual dengan murah saja susah laku.
"Untuk menghabiskan sisa ini saja mbak. Dulu saya beli harganya Rp415 ribu, dijual Rp420 ribu juga tidak ada yang mau, soalnya kualitasnya jelek," kata Anton.
Anton menjelaskan, dibandingkan beras lain, beras Bulog lebih pera (keras) dan tidak terasa, sehingga banyak pembeli lebih memilih beras lain yang lebih bagus kualitasnya.
"Pembeli lebih membeli beras pulen dibandingkan beras Bulog walaupun mahal mbak," tambahnya.
Sebagai informasi, harga beras Bulog dipasaran dipatok sebesar Rp8.500 sampai Rp9.500 per liter dengan kualitas rendah. Sedangkan beras jenis lain berkisar Rp9.000 sampai Rp11.000 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News