Dengan peluncuran tersebut, masyarakat nantinya dapat menggunakan uang elektronik yang dikeluarkan keenam bank tersebut untuk membayar parkir, diantaranya kartu Tapcash BNI, Mandiri e-money, BRI Brizzi, Mega Cash Bank Mega, Flazz BCA, dan Bank DKI JakCard.
"Implementasi ini dapat mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran parkir, meningkatkan transparansi pendapatan perpakiran, dan yang terpenting adalah dapat mengatasi kebocoran pendapatan parkir. Harapannya dengan implementasi tersebut maka dapat merubah wajah ibukota menuju Jakarta yang baru dengan pengelolaan sistem perpakiran on street yang modern," ungkap Kepala UP Perpakiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga dalam acara peluncuran layanan tersebut di Jalan Sabang, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan bahwa nantinya jalanan di seluruh Jakarta dilengkapi dengan 500 cctv yang berfungsi sebagai perakam plat nomor kendaraan yang parkir. Fungsinya tidak hanya memonitor kendaraan yang parkir tetapi juga meneliti nomor polisi kendaraan itu untuk mengecek apakah sudah membayar pajak atau belum.
"Kita akan lengkapi jalanan dengan 500 cctv yang bisa rekam plat nomor kendaraan yang parkir, dengan cctv itu kita bisa tahu persis plat nomornya asli atau palsu, sudah bayar pajak atau belum, pokonya jadi otomatis," kata Ahok.
Menurutnya Jakarta akan sangat baik kalau semua sistemnya menggunakan uang elektronik, dan pihaknya akan mendorong penggunaan uang elektronik itu untuk masuk ke sektor lainnya seperti pembayaran pajak, pembayaran jajanan di pedagang kaki lima dan lainnya.
"Kita wujudkan Jakarta sebagai smart city. Kalau semua kerja sama pasti Jakarta bisa. Selama bisnisnya saling menguntungkan pasti kerja sama akan jalan terus tanpa suap ataupun komisi," cetusnya.
Sementara itu, menurut Direktur BCA Suwignyo penggunaan kartu Flazz BCA tersbut juga dapat mendukung efisiensi dang optimalisasi pendapatan yang diterima oleh Unit Pengelolaan Parkit atau Penyelenggara Perpakiran DKI Jakarta. Karena sistem parkir menggunakan uang elelktronik itu akan mengintegrasikan semua data mengenai penerimaan retribusi parkir, sehingga semua data penerimaan bisa tercatat dengan tertib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News