Sri Wulandari, salah satu agen laku pandai dari program laku pandai milik BPTN. (FOTO: MTVN/Arif Wicaksono)
Sri Wulandari, salah satu agen laku pandai dari program laku pandai milik BPTN. (FOTO: MTVN/Arif Wicaksono)

Agen Laku Pandai untuk Perbesar Basis Nasabah

Arif Wicaksono • 29 Agustus 2016 07:42
medcom.id, Malang: Agen laku pandai menjadi sarana untuk mengembangkan basis nasabah. Banyak keuntungan yang didapatkan agen maupun perbankan melalui pengembangan produk jasa keuangan yang mulai diluncurkan pada tahun lalu ini.
 
Sri Wulandari, salah satu agen laku pandai dari program laku pandai milik BPTN, yang bernama BPTN Wow mengatakan sudah memperoleh 42 nasabah dari program laku pandai. Masing-masing nasabah mengalokasikan dana sebesar Rp5.000 hingga Rp700.000 dalam satu rekening tabungan. Program ini sudah ia laksanakan selama empat bulan.
 
Dia mengatakan cara membujuk para nasabah dengan bank digital ini adalah dengan membujuk mereka yang berbelanja di tokonya untuk menyisihkan dananya sebagian ke rekening laku pandai.

"Pelan-pelan memang kita edukasi supaya mereka mau menabung, dan karena mereka langganan maka mereka percaya sama kita," jelas dia di Malang, Jawa Timur, seperti diberitakan Senin (29/8/2016).
 
Sri sudah memulai berjualan toko kelontong dari tiga tahun silam ketika membeli rumah di Kawasan Malang, Jawa Timur. Setelah itu dia baru memulai bisnis karena rumah yang dibelinya sudah memiliki toko.
 
"Karena bareng toko maka saya kembangkan saja sekalian," jelas dia.
 
Dia mengaku pendapatan dari laku pandai memang tak signifikan, meskipun jumlahnya cukup lumayan. Sebagai gambaran Sri sudah memperoleh komisi Rp800.000 selama empat bulan program ini dilakukan.
 
"Komisinya lumayan dan untuk mempererat basis konsumen juga," jelas dia sekaligus menambahkan banyaknya nasabah yang melakukan tabungan ketimbang tarik tunai.
 
Head of Product BTPN Wow Achmad Nusjirwan Sugondo mengatakan sejauh ini sudah ada 35 ribu Agen dalam BPTN Wow. Agen itu bisa untuk membayar listrik, rekening, tarik tunai, dan setor tunai. Agen tersebut mendapatkan pengawasan dari BTPN selama dua minggu sekali.
 
Dia mengatakan bahwa program ini membiasakan budi daya menabung yang menjadi program dari OJK untuk membuka literasi masyarakat terhadap produk jasa keuangan. Dari pengamatannya dari 10 kali transaksi ada tujuh kali setor dan tiga kali menarik dana.
 
"Jadi memang kebanyakan mereka yang mau menabung dalam skala kecil di laku pandai ini," ungkap Achmad.
 
Dia mengatakan bahwa banyak agen laku pandai yang berjualan pulsa dan sisanya merupakan campuran dari toko kelontong dan lain-lain. Sudah ada 700.000 nasabah untuk program ini. Dia berharap akan meraih lima juta nasabah di akhir tahun ini.
 
Keyakinan ini muncul karena perkembangan agen laku pandai atau BTPN Wow! sangat membantu perluasan jumlah nasabah di Jawa Timur (Jatim) selatan. Dia mengatakan agen laku pandai dapat membantu keterbatasan jaringan di Malang. Layanan laku pandai membantu masyarakat unbankable untuk mulai menabung dengan BSA, dengan simpanan maksimal sebesar Rp10 juta.  Hal ini otomatis menjadi pintu masuk nasabah untuk naik kelas menggunakan produk reguler untuk tabungan dan pinjaman.
 
"Setelah mulai kenal BTPN lewat laku pandai lalu masyarakat mulai datang ke kantor kami untuk buka tabungan reguler ataupun jadi debitur. Di daerah Jatim Selatan misalnya nasabah tabungan yang naik kelas sudah cukup banyak," lanjutnya.
 
Dia mengatakan jumlah yang naik kelas dari tabungan BSA menjadi reguler saving account, mencapai lima persen dari total 50 ribu di kawasan Jatim Selatan. "Target nasabah BSA di sini bisa mencapai 100 ribu di 2016," ujar Achmad.
 
Bisa berikan kredit
 
Dia juga mengatakan akan membuka peluang bagi agen aktif untuk memberikan kredit melalui program laku pandai. Program ini akan diberikan kepada agen tertentu yang plafonnya memenuhi persyaratan dalam berbagai klasifikasi.
 
"Minimal aktif selama enam bulan untuk kredit, nanti kita akan berikan naikan supaya bisa memberikan kredit dengan tipe agen A, B dan C serta D, kami masih menyiapkan skemanya" ujar dia.
 
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah bank peserta Laku Pandai hingga Juni 2016 mencapai 13 bank yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BTPN, BCA, Bank Sinarmas, BPD Kaltim, Bukopin, BRI Syariah, Bank Sahabat Sampoerna, BJB, dan Bank Jateng. Jumlah total agen yang tercatat sebanyak 104.700 agen dengan jumlah nasabah penabung sebesar 1.626. 068 dengan nilai simpanan sebanyak Rp63,7 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan