Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi masih melambat tetapi kondisi ini tidak akan mempengaruhi pertumbuhan industri. Bahkan, pada semester II ini diperkirakan pertumbuhan industri berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
"Harapan kita kan targetnya pertumbuhan industri di 2016 ini sekitar 5,7 persen. Kami masih optimistis target itu akan tercapai walaupun kita tahu bahwa pertumbuhan ekonomi memang masih belum pulih sepenuhnya," ujar Saleh di kantornya, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2016).
Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi global yang belum baik memaksa pemerintah harus mendorong konsumsi dalam negeri agar meningkat. Dengan demikian akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Sementara untuk kuartal I, Saleh mengakui jika pertumbuhan industri memang sedikit di bawah target. Meski enggan menyebutkan realisasinya, dirinya menduga hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
"Mungkin nanti kita lihat, di kuartal 1 memang agak di bawah prediksi karena ada beberapa faktor. Tentu dengan bergesernya iklim yang memang musim hujannya bergeser, itu kan akan memengaruhi. Ada beberapa pola industri yang akhirnya tertahan," jelas dia.
Selain itu, kembali bergairahnya ekonomi diyakini memberi andil pada pertumbuhan industri yang lebih baik. Apalagi pemerintah telah menargetkan adanya dana segar yang masuk dari aturan pengampunan pajak (tax amnesty), sehingga bisa mendanai berbagai industri manufaktur.
"Tapi kita yakin dengan kemarin juga ada beberapa yang memang di bawah prediksi kita, tentu dengan mulainya bergairah dan masuknya dana-dana, ini akan memengaruhi pertumbuhan industri itu sendiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News