Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Iman Pambagyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Iman Pambagyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Implementasi RCEP Bakal Lindungi RI dari Resesi

Ilham wibowo • 22 Oktober 2019 17:48
Jakarta: Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) implementasinya bakal jadi tameng pelindung bagi Indonesia dari dampak buruk fenomena perang dagang. Sebanyak 16 negara telah terlibat dalam blok khusus kesepakatan perdagangan.
 
"Saya pikir ini akan jadi semacam shield karena RCEP ini memperdalam dan memperluas regional supply chain dan di sini pasarnya besar sekali," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Iman Pambagyo di kompleks perkantoran Kemendag, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
 
Keanggotaan RCEP yang mencakup 10 negara di ASEAN serta enam negara mitra yakni Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru akan membuahkan pakta perdagangan terbesar di dunia. Keterlibatan 3,5 miliar jiwa atau separuh populasi dunia tersebut akan menjadi pasar dari produk-produk Indonesia dan negara-negara anggota lainnya.

Tiap-tiap negara pun nantinya hanya perlu memperdalam dan memperluas permintaan dan penawaran di lingkup regional yang ekstra besar itu. Dengan demikian, konflik berkepanjangan dalam perang dagang kemudian bisa diantisipasi.
 
"Kita nanti tidak perlu memikirkan lagi ada perang dagang antara negara mana lawan negara mana. Kita tinggal berpikir ke depan, partnership seperti apa yang akan kita bangun di kawasan, kita bisa berdagang dengan leluasa," ujar Iman.
 
Kendati demikian, Indonesia tidak akan menutup relasi dagang dengan negara-negara di luar RCEP. Kesempatan-kesempatan yang datang dari luar kawasan seperti Amerika Serikat dan Eropa masih akan terus digarap. Hanya saja, yang membedakan, Indonesia nantinya tidak akan lagi terlalu bergantung kepada mereka.
 
"Kalau AS, Eropa dan negara-negara lain di luar kawasan mau kerja sama ya investasi saja di sini. Tapi kita pastikan, kita yang punya geographical proximity, akan memperdalam integrasi ekonomi," paparnya.
 
Hal yang sama berlaku jika ada salah satu negara anggota RCEP yang bermasalah dengan AS atau Eropa. Masalah tidak akan meluas lantaran negara tersebut bisa melakukan gabungan proses produksi dengan satu atau beberapa negara lain yang kemudian hasil produksinya berakhir di negara yang tidak memiliki konflik dengan AS atau Eropa.
 
"Saya kira bukan kecemburuan tapi ya (negara di luar RCEP) observasi saja. Ini pilihan dan kita ambil sudah tujuh tahun lalu, kalau mau jadi bagian dari sini ya mereka investasi saja," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan