Ilustrasi gedung BI. Foto: dok MI.
Ilustrasi gedung BI. Foto: dok MI.

Defisit Neraca Pembayaran Indonesia Membaik

Suci Sedya Utami • 08 November 2019 16:05
Jakarta: Bank Indonesia (BI) merilis neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal ketiga 2019 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit sebesar USD46 juta. Angka ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai USD2 miliar.
 
"NPI pada kuartal ketiga menunjukkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia yang tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya, Jumat, 8 November 2019.
 
Onny menjelaskan perbaikan tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan yang membaik serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat.

Defisit neraca transaksi berjalan di kuartal III sebesar USD7,7 miliar atau 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai USD8,2 miliar atau 2,9 persen dari PDB.
 
Perbaikan kinerja neraca transaksi berjalan terutama ditopang oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang, sejalan dengan menurunnya defisit neraca perdagangan migas di tengah surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil.
 
"Membaiknya defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi oleh impor migas yang menurun sejalan dengan dampak positif kebijakan pengendalian impor, misalnya program B20," kata Onny.
 
Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat stabil di tengah perekonomian dunia yang melambat dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun.
 
Defisit neraca transaksi berjalan yang membaik juga didukung oleh penurunan defisit neraca pendapatan primer akibat lebih rendahnya repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri.
 
Di sisi lain, surplus transaksi modal dan finansial meningkat, mencerminkan masih tingginya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik. Surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2019 tercatat sebesar USD7,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD6,5 miliar.
 
Peningkatan surplus transaksi modal dan finansial terutama didukung oleh membaiknya kinerja investasi portofolio, seiring meningkatnya aliran masuk modal asing pada aset keuangan domestik. Peningkatan surplus juga disebabkan oleh menurunnya defisit investasi lainnya yang dipengaruhi oleh lebih tingginya penarikan neto pinjaman luar negeri sektor swasta dan lebih rendahnya pembayaran neto pinjaman luar negeri pemerintah.
 
Ke depan, kinerja NPI diprakirakan tetap baik sehingga dapat terus menopang ketahanan sektor eksternal. Prospek NPI tersebut didukung oleh defisit transaksi berjalan 2019 dan 2020 yang diprakirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5-3,0 persen PDB dan aliran masuk modal asing yang tetap besar.
 
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA)," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan