Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan defisit neraca transaksi berjalan tersebut mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai USD8,2 miliar atau 2,9 persen dari PDB.
Perbaikan kinerja neraca transaksi berjalan terutama ditopang oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang, sejalan dengan menurunnya defisit neraca perdagangan migas di tengah surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil.
"Membaiknya defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi oleh impor migas yang menurun sejalan dengan dampak positif kebijakan pengendalian impor, misalnya program B20," kata Onny dalam keterangan resmi, Jumat, 8 November 2019.
Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat stabil di tengah perekonomian dunia yang melambat dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun.
Defisit neraca transaksi berjalan yang membaik juga didukung oleh penurunan defisit neraca pendapatan primer akibat lebih rendahnya repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News