Menko Perekonomian Darmin Nasution. Foto: Medcom.id/Desi Angriani
Menko Perekonomian Darmin Nasution. Foto: Medcom.id/Desi Angriani

Pengembangan Batam-Bintan Dilakukan Terpisah

Eko Nordiansyah • 28 September 2019 07:16
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pengembangan Batam maupun Bintan dilakukan secara terpisah. Adapun pemerintah tak ada rencana untuk menyatukan kedua pulau tersebut dalam waktu dekat.
 
"Memang kalau mau disatukan (susah), karena dewan kawasannya sendiri-sendiri, sehingga pengembangannya masing-masing," kata Darmin, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2019.
 
Dirinya menambahkan, baik Batam maupun Bintan bisa berkembang sendiri-sendiri tanpa perlu penyatuan. Apalagi pemerintah akan membangun beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, salah satunya di Pulau Galang yang berada di dekat Batam dan Bintan.

Darmin menjelaskan, pemerintah akan memberikan fasilitas khusus di lokasi KEK. Meskipun sudah ada fasilitas yang didapat karena lokasi berada di kawasan Free Trade Zone (FTZ), namun investasi di KEK akan mendapatkan fasilitas insentif yang lebih lagi.
 
"Bagaimana dengan FTZ? Biar saja (berjalan), tapi di dalamnya ada kluster-kluster KEK. Tentu KEK bedanya dengan FTZ, KEK itu ada fokusnya. Kalau di KEK boleh (investasi) yang lain, tapi fasilitasnya beda dengan fokusnya KEK itu," jelas dia.
 
Rencana penyatuan Batam dan Bintan sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Bambang menilai penyatuan kedua pulau itu bakal bisa menyaingi Singapura.
 
"Kita ingin Batam dan Bintan benar-benar menjadi pesaing Singapura yang sebenarnya. Kalau mau jadi pesaing Singapura, Batam dan Bintan enggak bisa sendiri-sendiri," kata Bambang di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Pusat, seperti dikutip Sabtu, 21 September 2019.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan