Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)

Luhut Sarankan Maskapai Tinjau Ulang Penerbangan Rute Sepi

Nia Deviyana • 21 Juni 2019 17:54
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tetap menjaga agar industri maskapai tidak tertekan di tengah imbauan menurunkan harga tiket. Dia mengatakan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, maskapai perlu meninjau ulang pengadaan rute-rute yang tidak menguntungkan.
 
"Seperti Garuda, line-line ke luar negeri kan banyak negatifnya, contohnya ke London, Amsterdam. Jadi sedang disikapi agar kerugian ke sana bisa dikurangi," ujarnya usai menghadiri peluncuran buku non fiksi bertema Kemaritiman di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
 
Luhut melanjutkan tertekannya industri penerbangan ditenggarai beberapa faktor sehingga maskapai tidak bisa melakukan efisiensi.

"Misal pembelian harga pesawat bisa didiskon, tapi ini tidak. Lalu avtur, itu (penyedianya) hanya Pertamina saja. Pak Presiden sudah bilang jangan satu saja, kasih dua atau tiga," tegas dia.
 
Adapun saran Luhut sudah pernah diutarakan Garuda Indonesia. Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan maskapainya terpaksa menutup beberapa rute penerbangan, termasuk Jakarta-London usai liburan musim panas.
 
"Sekarang kami berpikir untuk menutupnya setelah liburan. Karena kita memang tidak bisa kasih subsidi lagi. Jadi untuk liburan Lebaran kami habiskan," terang Ari dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Mei lalu.
 
Maskapai pelat merah ini juga bakal mengurangi frekuensi penerbangan ke Amsterdam. Penerbangan akan dikurangi frekuensinya dari sebanyak enam kali menjadi hanya tiga kali.
 
Selain itu beberapa rute domestik turut terdampak. Ari bilang beberapa penerbangan ke daerah remote (terpencil) bakal dikurangi frekuensinya, mencakup Morotai, Maumere, dan Bima. Pasalnya, bahan bakar untuk menuju rute tersebut jauh lebih mahal, bisa 80 persen di atas harga bahan bakar pada umumnya.
 
Selain itu, operasinya juga dibatasi hanya pada pukul 15.00-16.00. "Harus kami hitung-hitung lagi memang. Belum lagi kalau pesawat telat dan akhirnya harus menginap, Garuda Indonesia harus membiayai kru yang bertugas," tuturnya.
 
Selain itu Garuda Indonesia bakal menutup penerbangan rute Mumbai-Denpasar dan Belitung-Singapura. Ari menuturkan rute tersebut pada awalnya dibuka lantaran Kementerian Pariwisata menjanjikan memberi dana Rp8 miliar per bulan. Khusus Belitung-Singapura, dijanjikan Rp8 miliar untuk enam bulan. Sayangnya, janji tersebut belum ditepati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan