Sekretaris Korporat Jasa Marga M Agus Setiawan mengatakan pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp5,16 triliun atau meningkat 7,6 persen dibandingkan semester I-2018.
Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp4,74 triliun atau tumbuh 9,2 persen dibandingkan semester I-2018. Dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol di ruas-ruas anak perusahaan sebesar 17,2 persen, tumbuh 12,9 persen dibandingkan tahun lalu.
"Semester I ini Jasa Marga dapat menjaga laba bersih tetap stabil sebesar Rp1,06 triliun di tengah mulai beroperasinya jalan tol baru dan masifnya kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian konstruksi proyek jalan tol," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019.
Agus menjelaskan kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan jalan tol Trans Jawa di akhir 2018.
"Ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol sehingga total aset Jasa Marga pada semester I-2019 tercatat sebesar Rp89,67 triliun atau tumbuh sebesar 8,8 persen dari 2018," jelas dia.
Lebih lanjut, pada paruh pertama 2019 Jasa Marga juga berhasil mencatat EBITDA sebesar Rp3,34 triliun, tumbuh sebesar 15,4 persen dibandingkan dengan semester I tahun lalu.
Pada periode ini perseroan mencatat margin EBITDA sebesar 64,9 persen, lebih tinggi dari Semester I-2018, yaitu sebesar 60,5 persen.
Sementara dari sisi pendanaan, untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan agar tetap solid dan untuk memperkuat struktur permodalan, di semester pertama ini yakni pada 15 April 2019 Jasa Marga menerbitkan produk alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA) yang dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. KIK DINFRA ditawarkan melalui penawaran umum sehingga dapat menjangkau investor institusi maupun retail.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News