"Di tengah kondisi ekonomi global yang belum terlalu kondusif, maka ekonomi domestik ini harus diperkuat, salah satu di antaranya adalah UMKM," kata Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2019.
Bahlil menyebut, ketika krisis ekonomi, UMKM sangat bisa diandalkan. Maka program untuk melindungi UMKM pun harus dirancang.
"Apa yang harus kita lakukan untuk menjamin mereka? Yang pertama kemarin Pak menko mengusulkan untuk kredit UMKM mulai dari Rp0 sampai Rp25 juta ditingkatkan menjadi Rp50 juta," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya akan melibatkan UMKM dalam invenstasi. Setiap investasi yang masuk UMKM akan mengambil bagian.
"Setiap investasi yang masuk melibatkan UMKM untuk mengambil bagian dalam pekerjaannya. Agar mereka kuat dan tumbuh bareng-bareng. Enggak boleh pengusaha besar hanya tumbuh sendiri," jelas Bahlil.
Bahlil mencontohkan ketika terjadi pembangunan jalan bebas hambatan atau tol. UMKM harus mendapat bagian dari proyek besar tersebut.
"Katakan lah BUMN, investor asing atau dalam negeri yang mengerjakan. Tapi pasirnya kasih lah UMKM di daerah itu. Atau bagian-bagian mana yang bisa mereka kerjakan. Agar bisa terjadi multiplayer effect kepada pengusaha-pengusaha di wilayah investasi itu dilakukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News