Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah). (MTVN/Amal)
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah). (MTVN/Amal)

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemerintah Luncurkan Program AKSI Pangan

Suci Sedya Utami • 25 Maret 2017 15:12
medcom.id, Lima Puluh Kota: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membuka dan meresmikan program "AKSI Pangan: Akselerasi Keuangan, Sinergi, Inklusi untuk mendukung Kedaulatan Pangan" di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
 
"Dukungan terhadap pembiayaan produksi menjadi penting bagi pengembangan dan transformasi pertanian kita," ujar Darmin saat membuka acara AKSI Pangan, seperti dikutip dalam siaran persnya, Sabtu 25 Maret 2017.
 
Pada 2015, lanjut Darmin, Indonesia hanya sedikit mengimpor beras. Sehingga, Indonesia semakin dekat untuk bisa swasembada beras, sesuai dengan Nawa Cita yang ingin mewujudkan ketahanan pangan.

"Kita sudah berada di titik yang sangat dekat dengan swasembada. Semoga acara ini kita semakin cerdas merancang kegiatan pangan. Sehingga bisa membawa kesejahteraan khususnya petani semakin baik," jelas Darmin.
 
Namun, yang menjadi perhatian pemerintah adalah masih tingginya presentase produksi petani yang terbuang bahkan busuk. Sehingga harapannya dapat meminimalisir produksi yang terbuang sia-sia.
 
"Dimulai dari saat menyabit, ditaruh padi itu ditruk sehingga tercecer beras itu ketika diantar ke tempat lain sampai dengan ke penggilingan. Setelah kita hitung, yang terbuang sejak panen sampai berubah menjadi beras paling tidak kisaran 20 persen. Tidak main-main jumlah itu," tambahnya.
 
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno, Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota Irfendi Arbi, serta pejabat kementerian/lembaga terkait.
 


 
Muliaman menambahkan, AKSI Pangan ini merupakan upaya OJK bersama Kementerian terkait serta pelaku industri jasa keuangan untuk mempercepat dan meningkatkan pembiayaan sektor pangan khususnya pada sebelas komoditi utama pangan.
 
"Diharapkan dengan AKSI ini dapat menjawab masalah terbatasnya akses pembiayaan khususnya di sektor ketahanan pangan yakni pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan," imbuhnya.
 
Program AKSI Pangan diikuti oleh 23 pelaku industri keuangan baik bank maupun nonbank serta tiga perusahaan financial technology (fintech) atau e-commerce yang memiliki bisnis inti di sektor pertanian dan pangan. Industry keuangan akan berkomitmen untuk meningkatkan akses keuangan dan pembinaan di sektor pertanian ini.
 
Dalam 2017, komitmen 19 bank partner adalah peningkatan penyaluran kredit pada sector tani, buruh dan hutan sebesar 14,12 persen menjadi Rp 260 trilin. Asuransi usaha tani, premi dan luas lahan terlindungi akan meningkat 64,88 persen menjadi Rp180 miliar dan 1 juta hektare.
 
Asuransi usaha ternak sapi, premi dan jumlah sapi terlindungi akan meningkat 238,42 persen menjadi Rp27 miliar dan 120 ribu ekor sapi. Penjaminan sektor pertanian meningkat 6,42 persen menjadi Rp8,8 triliun. Penjaminan KUR sektor pertanian meningkat 5,44 persen menjadi Rp9,9 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan