Impor itu untuk mendukung langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) merealisasikan harga eceran tertinggi (HET) daging beku sebesar Rp80 ribu per kilogram.
Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti mengatakan daging kerbau yang diimpor berasal dari India.
"Stok kami saat ini masih banyak, ada 36 ribu ton dan sudah dapat izin impor terbaru lagi sebanyak 51 ribu ton," ujar Djarot di Gedung DPR, Jakarta, Senin 29 Mei 2017.
Izin importasi terbaru, lanjutnya, dapat dilaksanakan hingga Desember mendatang. "Angka 51 ribu ton itu tidak harus semua dibeli. Tergantung kebutuhan saja. Setiap kali kekurangan, kita datangkan," tuturnya.
Baca: Bulog Siap Datangkan 5.000 Ton Daging Kerbau Minggu Ini
Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Karyawan Gunarso, mengatakan pihaknya akan kembali mendatangkan daging kerbau beku asal India sebanyak 5.000 ton pada pekan depan.
Jumlah tersebut merupakan tahap awal dari total rencana importasi daging kerbau beku tambahan sebanyak 51 ribu ton.
"Sebanyak 51 ribu ton akan kami datangkan secara bertahap. Yang paling dekat itu 5.000 ton akan datang segera untuk menambah stok 36 ribu ton yang ada saat ini," ujar dia.
Tambahan itu, lanjutnya, menggambarkan animo masyarakat yang tinggi akan daging kerbau beku.
Sebelumnya, pemerintah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk melakukan importasi sebanyak 70 ribu ton, dan saat ini hanya tersisa 35 ribu ton.
"Tetapi jumlah itu sudah cukup untuk kebutuhan Ramadan," lanjutnya.
Lebih dari cukup
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan daging, baik sapi maupun kerbau, pada April hingga Juni sebesar 64 ribu ton. Adapun ketersediaan daging sapi beku yang diimpor 36 perusahaan swasta sebesar 12 ribu ton. Stok sapi bakalan di feedloter mencapai 160 ribu ekor atau setara 32 ribu ton daging.
Dengan jumlah total tersebut, ditambah 40 ribu ton daging kerbau yang ada dalam penguasaan Bulog, persediaan seluruhnya mencapai sekitar 84 ribu ton. Dengan begitu, ketersediaan yang ada lebih dari cukup untuk memenuhi jumlah kebutuhan.
Sementara itu dari Palembang, Sumatra Selatan, diwartakan Bulog menggelar operasi pasar daging sapi dan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di wilayah itu untuk mencegah lonjakan harga selama Ramadan.
Salah seorang warga, Yusmarni, mengatakan operasi pasar yang digelar Bulog sangat tepat dan membantu masyarakat menengah ke bawah seperti dirinya agar mudah mendapatkan daging dan sejumlah kebutuhan pokok dengan harga murah.
Dalam operasi pasar itu, Bulog menyediakan daging beku, beras, tepung terigu, dan gula pasir dengan harga di bawah normal. Untuk mendapatkan 1 kilogram daging sapi beku, misalnya, cukup mengeluarkan uang Rp80 ribu per kilogramnya. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News