CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan laba bruto Bukalapak hingga Juni 2019 ini sudah dua kali lipat melebihi angka di Desember 2018. Laba tersebut diperoleh dari transaksi lebih dari empat juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan dua juta mitra Bukalapak.
"Laba bruto per bulan Bukalapak di 2019 ini bahkan dua kali lipat lebih tinggi dari angka Desember 2018," kata Zaky dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 31 Juli 2019.
Zaky menyampaikan selama sembilan tahun Bukalapak telah merangkul dua juta warung atau toko kelontong dan agen wirausaha mandiri. Hingga kini, mitra Bukalapak sudah ada di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
"Rata-rata jumlah pelanggan Warung Mitra juga dua kali lebih banyak dari pengunjung toko di pusat perbelanjaan," jelas dia.
Warung-warung mitra Bukalapak tersebut juga tidak hanya berjualan kelontong saja, tetapi memperluas layanan bisnis seperti token listrik, pulsa, PDAM, BPJS, dan tiket kereta.
Lebih lanjut, kata Zaky, Bukalapak juga telah membuka akses jual lebih luas dengan Bukaglobal. Saat ini pelapak Bukalapak bisa mengekspor produknya ke lima negara di Asia Tenggara.
"Kini pelaku usaha kecil Indonesia bisa ekspor produknya ke Singapura, Malaysia, Taiwan, Brunei Darussalam, dan Hong Kong dengan BukaGlobal," ucap dia.
Melalui capaian ini, kedepannya Bukalapak akan menciptakan dampak positif yang lebih luas yakni dapat menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak, serta mentransformasi teknologi agar lebih banyak orang memiliki akses terhadap berbagai layanan finansial. Kemudian menaikkelaskan lebih banyak warung di Indonesia, serta membantu pemerintah mewujudkan e-government.
"Kami tak ingin berhenti sampai di sini. Kami ingin menciptakan dampak yang lebih luas," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News