Hal itu disampaikan oleh CEO OVO Jason Thompson dalam wawancara khusus dengan jurnalis Kr-Asia Khamila Mulia di acara Wild Digital Conference 2019. Jason bilang tahun depan OVO akan berfokus pada tiga hal. Pertama adalah meningkatkan pertumbuhan pinjaman.
"Sebagian besar akan berfokus pada pedagang dan beberapa pada pinjaman konsumen," kata Jason dikutip Kr-Asia, Rabu, 4 Desember 2019.
Kedua, Ovo akan merealisasikan Bareksa sebagai media investasi digital (e-investasi). Perusahaan telah mengambil pelajaran dari kisah sukses pemain investasi digital Tiongkok, Yu'e Bao.
"Prioritas nomor dua adalah mengeksekusi dengan Bareksa untuk e-investasi," sebut dia.
Lalu ketiga, perusahaan akan fokus pada asuransi kemitraan yang prudential. Ovo rencananya akan merilis produk asuransinya tahun depan.
"Kami masih mengembangkan produk asuransi dan berharap untuk merilisnya tahun depan," ujar dia.
Peralihan fokus bisnis ini menurutnya akan memperlihatkan bahwa OVO menerapkan ekosistem terbuka untuk layanan keuangan.
Seperti saat ini, Jason menyebutkan, OVO telah memberikan layanan untuk peminjaman, seperti pinjaman konsumen dengan Tokopedia melalui fitur PayLater. Kemudian OVO-Dana-Tara, pinjaman modal khusus untuk pedagang kami, dan Ovo Talangan Siaga, pinjaman jangka pendek khusus untuk mitra dan agen Grab.
"Ini adalah campuran dari pedagang dan agen pinjaman konsumen, dan kami akan skala ini tahun depan," ucap dia.
"Jadi kami beralih dari pembayaran ke layanan keuangan ini dan tahun depan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id