Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan sebanyak 600 ribu ton beras akan dilepas. Beras yang dikeluarkan tidak hanya melalui operasi pasar atau penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) tetapi juga untuk beras komersial.
"Nah saya yakin bisa 600 ribu ton, kalau segitu kan tinggal satu juta ton di gudang," kata dia ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020.
Dirinya menambahkan Bulog akan mampu menyerap dua juta ton beras dari perkiraan produksi sebanyak 2,7 juta ton. Bahkan Bulog bakal mengekspor 100 ton beras kemasan 250 gram ke Arab Saudi.
"Ada peluang kita ekspor. Jadi nanti kalau panen raya itu kan 2,7 juta ton yang harus diserap oleh Bulog, ya enggak ada masalah. Nanti kita ekspor beberapa negara insyaallah," ungkapnya.
Bulog memastikan stok beras menjelang Ramadan dan Idulfitri lebih dari cukup. Jika terjadi kenaikan harga, Bulog tak akan ragu untuk melakukan operasi pasar karena stok beras yang dimiliki masih cukup banyak.
"Kalau nanti puasa terus dalam kurun waktu ini kan sekarang beras boleh dikata meningkat harganya. Makanya kan kita terus operasi pasar. Kan (stok Bulog) bisa habis nih, nanti kita liat perkembangannya dua bulan ke depan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News