Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini pemerintah belum menetapkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk kemudian Kementerian Perdagangan mengeluarkan izin Surat Persetujuan Impor (SPI).
"Ini kita sampai dengan akhir Februari ini, atau awal Maret ya. Memang harus segera diputuskan untuk dikeluarkan RIPH dan SPI dari dari Kemendag," kata dia ditemui di Toko Tani Indonesia Centre, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 9 Februari 2020.
Saat ini Food Station hanya memiliki stok bawang putih sekitar 1.000 ton atau sekitar 38 kontainer saja. Rekomendasi untuk impor diharapkan bisa segera diputuskan karena ada selisih waktu untuk pengiriman barang, sampai bisa masuk ke pasar.
"Memang (stok bawang putih) boleh tahan di akhir Februari atau sampai awal Maret. Lepas dari itu harus dateng yang baru atau panen, tapi kan panen enggak sebesar yang kita harapkan, panen itu masih lima persen dari kebutuhan nasional," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, stok di Food Station sendiri merupakan stok yang dimiliki pemerintah untuk menjamin ketersediaan bahan pokok. Jika terjadi kenaikan harga, maka pemerintah bisa langsung mengintervensi pasar.
"Kita harus jagain. Jadi kalau pedagang naikin harga ke atas tapi pemerintah enggak punya stok, itu juga enggak benar. Pemerintah harus punya stok, kenapa? Buat guyur. Begitu harga naik mulai intervensi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News