Menurut Direktur Utama Bank Mantap Nixon L Napitupulu, perseroan merupakan lembaga pembiayaan yang berada di jalur perbankan. Sehingga butuh biro kredit yang valid dalam mencari informasi calon debitur. Dengan adanya kerja sama ini, memberikan dampak yang cukup besar bagi perseroan, khususnya mengurangi tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ke depannya.
"Ini ujung-ujungnya bisa mengurangi analisis kredit juga kalau memberi pembiayaan ke perorangan, jadi proses kredit bisa lebih cermat, tujuannya bisa mengurangi NPL, kalau data yang di proses bagus. Ini kerja sama yang bagus sekali," ucap Nixon, ditemui usai penandatanganan kerja sama dengan 22 lembaga keuangan, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Meski kerja sama ini tidak berpengaruh besar bagi tingkat NPL perusahaan, Nixon meyakini kerja sama ini ditunggu-tunggu oleh lembaga keuangan yang lain. Karena, kerja sama ini ke depannya bakal memberi respons positif bagi industri keuangan di negeri ini.
"Justru kita memanfaatkan selain punya Taspen, ada data pegawai negeri buat kami penting, mungkin akan bergerak review cek semuanya dalam memberikan pembiayaan," jelas Nixon.
Sekadar informasi, posisi NPL Bank Mantap per Juni 2016 sebesar 0,59 persen, dengan aset sebesar Rp4,2 triliun. Namun, angka NPL naik tipis hingga akhir Juli 2016 menjadi 0,6 persen. Kenaikan NPL banyak disumbang oleh sektor mikro.
"Ini NPL stuck di level itu saja. Tapi, semenjak saya masuk sudah turun. Saya masuk 1,8 persen, ini kan sudah turun tingkat NPL. Kita juga main pensiunan saja, di Bali tidak terganggu, di Bali itu relatif aman," tutup Nixon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News