Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan pemerintah menyadari tingginya tarif tiket pesawat cukup mencekik leher rakyat. Namun, Moeldoko menilai harga murah bukan segala-galanya.
"Intinya bukan harga yang jadi prioritas, harga murah tapi enggak aman dan nyaman kan (jadi masalah)," ungkap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
Menurut dia, tarif tiket pesawat harus menyenangkan semua pihak. Baik dari perusahaan penerbangan maupun pengguna jasa layanan.
Beberapa hari lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah membicarakan formula untuk menggodok hal tersebut.
"Formulanya juga sudah dibicarakan dengan Menko Perekonomian, ada Menhub, sudah dibicarakan, tapi nanti Menhub akan mengomunikasikan dengan agen-agen perjalanan," tuturnya.
Tarif pesawat saat ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Garuda berdalih tingginya tarif tiket saat ini bertujuan untuk memajukan seluruh lini transportasi nasional. Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menyatakan pihaknya selama ini berkomitmen untuk menjual tiket sesuai dengan koridor yang ditentukan pemerintah.
Pikri menjelaskan, dalam 10 tahun terakhir sebelum adanya kemelut harga tiket, pesawat menjadi moda transportasi primadona lantaran menawarkan harga lebih murah ketimbang transportasi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News