Ilustrasi pembangunan LRT. (FOTO: Media Indonesia)
Ilustrasi pembangunan LRT. (FOTO: Media Indonesia)

LRT Jabodebek Diprediksi Ramai Penumpang

Nia Deviyana • 15 Februari 2019 19:40
Jakarta: Ketua Institut Studi Transportasi Darmaningtyas berpendapat moda Light Rail Transit (LRT) wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) bakal ramai penumpang. Pasalnya, arus penumpang dari wilayah penyangga ke Jakarta sangat padat.
 
Ia mencontohkan, pengguna KRL terbesar ke wilayah Jakarta saat ini berasal dari Bogor. Sementara, pengguna sepeda motor ke Jakarta didominasi masyarakat Bekasi.
 
"Menurut saya permintaannya akan tinggi, karena sebagian besar perjalanan dari Bogor dan Bekasi," kata Darmaningtyas di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Februari 2019.

Adapun progres pembangunan LRT wilayah Jabodebek hingga saat ini mencapai 58,3 persen. Untuk lintas pelayanan 1 dengan rute Cawang-Cibubur progresnya paling signifikan yakni 78,5 persen, lintas pelayanan 2 dengan rute Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 46,1 persen, sementara untuk lintas pelayanan 3 dengan rute Cawang-Bekasi Timur mencapai 52,8 persen.
 
Jika tidak ada hambatan, LRT diagendakan beroperasi pada Maret 2021, sementara uji coba pertama kali akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini pada lintas pelayanan Cawang-Cibubur.
 
Darmaningtyas menambahkan perlu ditetapkan tarif yang rasional untuk menarik pengguna mobil pribadi dan sepeda motor agar mau beralih menggunakan LRT. Dia bilang, tarif yang ideal untuk LRT adalah Rp10 ribu.
 
"Saya lebih condong tarifnya Rp10 ribu dengan konsekuensi subsidi bertambah," kata Darmaningtyas.
 
Sebagai informasi, pemerintah memberikan subsidi untuk tiket LRT Jabodebek yang semula direncanakan Rp30 ribu menjadi Rp12 ribu berlaku flat untuk semua lintasan. Adapun subsidi yang diberikan kepada LRT diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada PT KAI sebagai operator.
 
Kendati demikian, harga Rp12 ribu juga dinilai sudah rasional apalagi untuk pengguna mobil yang apabila dibandingkan dengan membayar sejumlah ruas tol, lebih hemat menggunakan LRT.
 
Namun, bagi pengguna motor, harga Rp12 ribu memangg dinilai belum cukup ideal. "Untuk menarik pengendara motor, jika bukan dari harga yang murah, memang caranya harus dipikirkan lagi, misalnya ditambah dengan memperluas area parkir," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan