Presiden Joko widodo saat membacakan pidato dalam sidang tahunan MPR-RI. (FOTO: Metro TV)
Presiden Joko widodo saat membacakan pidato dalam sidang tahunan MPR-RI. (FOTO: Metro TV)

Presiden: Fokus Pemerintah Bukan Hanya Bangun Infrastruktur

Angga Bratadharma • 16 Agustus 2018 10:08
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan fokus perhatian pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya pembangunan infrastruktur. Sebab, pemerintah juga fokus membangun banyak hal dalam rangka meningkatkan daya saing, terutama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten guna menghadapi sengitnya persaingan sekarang ini.
 
Dalam sidang tahunan MPR RI, Presiden Jokowi yang datang sekitar pukul 08.50 WIB dengan mengenakan jas berwarna biru dan berdasi merah, menambahkan sebagai negara dengan jumlah penduduk hampir 260 juta jiwa, pemerintah percaya bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia yang maju dan unggul.
 
"Selama ini, kita sering bicara tentang kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), tapi kita seakan lupa bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar dalam bentuk sumber daya manusia. Ini lah sesungguhnya modal terbesar dan terkuat yang harus kita miliki," kata Jokowi, dalam Pidato RI, di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.

Menurut Jokowi membangun manusia Indonesia adalah investasi menghadapi masa depan dan guna melapangkan jalan menuju Indonesia maju. Dalam hal ini, pemerintah mempersiapkan manusia Indonesia menjadi manusia yang unggul sejak dalam masa kandungan sampai tumbuh secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya.
 
"Kita bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, dan bebas dari stunting atau tumbuh kerdil," kata mantan Wali Kota Solo ini.
 
Ketika mereka memasuki usia sekolah, lanjut Jokowi, tidak boleh lagi anak-anak termasuk anak-anak yatim piatu terpaksa putus sekolah karena alasan biaya pendidikan yang tidak terjangkau. Komitmen ini diwujudkan melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang pada 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik.
 
Selain pemerataan akses dan kualitas pendidikan, masih kata Jokowi, pemerintah juga tidak lupa membangun SDM yang sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Untuk memberikan perlindungan sosial bagi warga yang tidak mampu, pemerintah meningkatkan secara bertahap Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari 86,4 juta jiwa di 2014 menjadi 92,4 juta jiwa pada Mei 2018.
 
Jokowi menilai semua pihak patut bersyukur dengan apa yang sudah dikerjakan karena membuahkan hasil dan kualitas kehidupan manusia Indonesia dalam empat tahun terakhir terus membaik. Bahkan, Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 68,90 di 2014 menjadi 70,81 di 2017. Dengan hasil itu, Indonesia sudah masuk ke kategori High Human Development.
 
Lebih lanjut, ia menegaskan, pemerintah dan semua pihak tidak boleh berhenti bekerja karena rakyat Indonesia harus sejahtera. Karena itu, pendidikan adalah tangga penting bagi manusia Indonesia untuk meraih kesejahteraan yang lebih baik. Proses pendidikan harus mampu membuat manusia Indonesia lebih produktif dan berdaya saing.
 
Maka itu, tambahnya, dalam empat tahun ini, pemerintah fokus untuk memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja. Selain itu, pemerintah terus dorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0.
 
"Termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan-wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan