Adi mengatakan, sementara penduduk penduduk lansia (kelompok umur 64+) mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah 63.07. "Hal ini menandakan, makin usia produktif maka tingkat kebahagiaan semakin
tinggi arena bisa melakukan apa saja," ucapnya.
Dia mengatakan, usia produktif akan sangat menetukan manusia tersebut dalam melakukan aktivitasnya dan berkreasi sesuai kemampuan, karena sebagian usia seperti ini sudah memiliki pekerjaan dan pasangan hidup.
Dia merinci, untuk kelompok umur 17-24 tahun indeks kebahagiannya 67,11; untuk kelompok usia 25-40 tahun indeks kebahagiannya 69,18; untuk kelompok usia 41-64 tahun indeks kebahagiannya 69,25, untuk kelompok 65
tahun ke atas indeksnya 63,07.
BPS mengukur tingkat kebahagiaan mulai tahun 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden tingkat kebahagiaan 2014 di Sultra adalah kepala rumah tangga atau pasangan sebanyak 1.429 rumah tangga tersebar disemua kabupaten dan kota. Responden perempuan sebesar 54,93 persen atau lebih banyak dibanding laki-laki besar 45,07 persen.
Ada 10 aspek kehidupan menjadi indikator kebahagiaan yakni kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan keamanan. "Meski demikian, kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang, karena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal subyektif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id