Ilustrasi -- MI/PANCA SYURKANI
Ilustrasi -- MI/PANCA SYURKANI

Pelaku Usaha Dituntut Berwawasan Industri Hijau

Husen Miftahudin • 14 Desember 2015 20:06
medcom.id, Jakarta: Saat ini pelaku usaha di Indonesa dituntut harus mulai beralih dari menjalankan bisnis seperti biasanya (business as usual) menjadi yang berwawasan industri hijau. Isu ini penting guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
 
"Industri Hijau adalah sebuah ikon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015).
 
Menurutnya, pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain penerapan produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang dan teknologi rendah karbon. Kondisi tersebut yang dinilai mampu menekan pemakaian energi dan air sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.

Haris menjelaskan, pengembangan industri hijau merupakan salah satu usaha untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26 persen pada 2020. Dan diharapkan akan dapat mencapai 41 persen dengan bantuan internasional.
 
"Komitmen ini membutuhkan usaha dan tindakan nyata yang menyeluruh, mencakup seluruh sektor pengemisi gas rumah kaca pada sektor-sektor produksi dan konsumsi prioritas untuk tindakan mitigasi dan adaptasi, termasuk sektor Industri," papar dia.
 
Dia mengungkapkan, meski penerapan industri hijau cenderung memakan investasi besar dalam waktu dekat, namun dalam jangka yang panjang akan mampu menekan biaya produksi. Ini yang dapat membuat pelaku usaha mendapatkan keuntungan besar dan meningkatkan daya saing.
 
"Sehingga apabila dihitung, biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi industri hijau akan lebih rendah dibanding proses produksi konvensional karena proses produksi industri hijau mengutamakan efisiensi dan efektivitas. Untuk itu, investasi dalam pengadaan mesin dan teknologi ramah lingkungan ini akan digantikan (recovery) oleh tingkat efisiensi yang tercapai," pungkas Haris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan