Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar (baju abu-abu) saat meninjau pabrik sagu di Papua. (FOTO: MTVN/Yogi Bayu Aji)
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar (baju abu-abu) saat meninjau pabrik sagu di Papua. (FOTO: MTVN/Yogi Bayu Aji)

Perhutani Bangun Pabrik agar Sagu Papua tak Mati Sia-Sia

Yogi Bayu Aji • 14 Oktober 2015 14:40
medcom.id, Sorong: Pabrik sagu Perum Perhutani didirikan melihat besarnya potensi sagu yang ada di Bumi Cendrawasih. Pasalnya, banyak lahan sagu belum terjamah sehingga tidak termanfaatkan.
 
"Kita ingin memanfaatkan potensi sagu di Papua yang sampai 5 juta hektare (ha) yang belum termanfaatkan optimal," kata Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar kepada Metrotvnews.com, di sela kunjungan di Pabrik Sagu Perhutani, Kais, Sorong Selatan, Papua Barat, Selasa (13/10/2015).
 
Pohon sagu diketahui memiliki siklus hidup hingga belasan tahun. Pati sagu baru bisa dipanen ketika bunga sudah tumbuh. Jika tak segera dipanen, pohon segera mati dengan sendirinya.

"Banyak yang mati sia-sia sehingga mubazir,"  jelas dia.
 
Di sisi lain, kata dia, masyarakat Papua butuh pangan dan justru mendatangkan beras dari daerah lain. Padahal, kata dia, sagu melimpah di daerahnya tapi tidak terolah.
 
Alhasil, kata dia, pemerintah menugaskan Perhutani untuk ikut memberi "sentuhannya" di sagu Papua. Tujuan awalnya, demi menunjang kebutuhan pangan masyarakat.
 
Pembangunan pabrik ini, kata dia, juga melibatkan kementerian dan BUMN lainnya guna membangun infrastruktur pendukung pabrik.
 
"Perhutani dibantu salah satunya, akses jalan delapan kilometer (km) yang dibantu Kementerian Pekerjaan Umum," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan