Vice President Airworhiness Management Garuda Indonesia, Purnomo mengatakan, tujuan pengecekan adalah untuk memastikan semua perangkat penerbangan bekerja dengan normal atau terbebas dari gangguan.
Misalnya, mengecek sensor pengukur angin dan kecepatan serta memeriksa sensor angle of take yang menghitung sudut kemiringan pesawat saat lepas landas.
"Kalau ada temuan bisa segera kita lanjuti untuk segera diperbaiki," ujar Purnomo di Hanggar GMF Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 12 Maret 2019.
Purnomo menjelaskan, berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan Direktorat Kelaiudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, tidak ditemukan adanya kejanggalan pada pesawat Boeing 737 Max 8 yang digunakan Garuda Indonesia.
"Berdasarkan inspeksi terhadap angle of take, speed, dan altitude beserta data dari flight effect, tidak ada yang menjurus ke anomali. Semua diperiksa, apabila ada kendala dapat langsung kita tangani," katanya.
.jpg)
Inspeksi pesawat Boeing 737 Max 8 di Bandara Soekarno-Hatta - - Foto: Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Namun demikian, pihaknya belum mengetahui sampai kapan pesawat tersebut dapat beroperasi kembali lantaran masih menunggu regulasi dari Kementerian Perhubungan.
"Inspeksi ini untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang. Jadi, kalau soal beroperasinya kita masih menunggu pihak berwajib (Kementerian Perhubungan)," jelasnya.
Dari 50 pesawat Boeing Max 8 yang dipesan oleh Garuda Indonesia, baru satu armada yang tiba di Tanah Air. Sisanya akan dikirim secara bertahap selama beberapa tahun kedepan.
"Kita tunggu dulu hasilnya dari Kementerian Perhubungan dan FAA, apakah pesawat ini aman atau tidak untuk digunakan oleh Garuda Indonesia. Kalau aman, sisa pesanan akan segera didatangkan," ucapnya.
Sementara itu, Managing Director Maintenance Lion Group Mohammad Rusli menuturkan, seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Group telah dilakukan pengecekan sistem kelengkapan terbang.
"Dari hasil pengecekan tadi, pesawat Lion masih dalam limit atau batas yang sesuai dengan nilai yang ditentukan oleh pabrikan Boeing," kata Rusli.

Inspeksi pesawat Boeing 737 Max 8 di Bandara Soekarno-Hatta - - Foto: Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Rusli mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan operasional Lion Group. Misal pada Desember lalu, pesawat 737 Max 8 yang sempat mengalami speed disagree, tidak dipaksakan untuk terbang tetapi langsung diperbaiki.
"Sebagai kontrol kita terhadap kelayakan atau keselamatan dalam pesawat ini. Apapun yang mengalami problem, pasti langsung kita perbaiki secepatnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id