"Banyak monumen religi yang berusia ribuan tahun dan juga tercatat sebagai warisan kebudayaan dunia. Itu yang sangat menarik bagi wisatawan Indonesia untuk datang ke Uzbekistan," kata Rozukulov ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.
Wisatawan Indonesia bisa menikmati pemandangan menara-menara anggun, madrasah-madrasah, makam berarsitektur oriental, hingga pemandangan budaya Islam abad pertengahan yang menawan. Menurut Rozukulov, turis Indonesian bisa mengawali kunjungan di salah satu lokasi favorit yakni Kompleks Makam Imam Al Bukhariy terletak di dekat Samarkand.
Kota tua di kawasan Samarkand juga masuk dalam daftar warisan dunia Unesco. Lokasi ini memiliki banyak monumen bersejarah yang masih kokoh berdiri sebagai bukti kejayaan Islam di masa lalu.
Kawasan Bukhara juga jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi seperti menikmati pemandangan sungai panjang yang mengairi seluruh negeri Asia Tengah bernama Sungai Oxus atau Jeyhun atau Mulyan. Selama berada di kota kelahiran Imam Bukhari ini, warga Indonesia dapat menikmati beragam bangunan indah yang menjadi bukti perkembangan peradaban Islam di masa lampau.
"Banyak hal menarik yang akan ditemukan di negara saya," ungkapnya.
Para wisatawan dari dua negara juga telah dimudahkan dengan hadirnya penerbangan langsung Tashkent-Jakarta yang resmi berlaku pada 2 Mei 2019. Penerbangan yang dilayani oleh pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner itu hadir dengan frekuensi sebanyak dua kali seminggu.
"Permintaan penerbangan langsung ke Indonesia sangat tinggi. Banyak warga Uzbekistan ingin berwisata ke Indonesia termasuk Bali dan kami juga tertarik untuk mengajak wisatawan Indonesia ke Uzbekistan," paparnya.
Dalam kesempatan ini, Kedutaan Besar Uzbekistan mengadakan bisnis forum dengan mendatangkan pengusung komunitas pengusaha pariwisata Uzbekistan. Rozukulov sangat bersemangt karena Indonesia potensial sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama muslim dan ketertarikan dalam berpelesir ke luar negri.
"Kami tadi melakukan forum bisnis yang diikuti 25 pengusaha dari Uzbekistan seperti perusahaan biro perjalan wisata dan 150 orang dari Indonesia. Saya rasa banyak ketertarikan yang memungkinkan peluang besar pada sesi pembicaraan bisnis," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News