"Ini membuktikan bahwa sektor kehutanan bukanlah sunset industri karena pada 2018 industri ini mampu mencatatkan rekor tertinggi," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto, di Jakarta, Selasa, 1 Januari 2019.
Menurutnya kontribusi devisa tersebut merupakan buah dari pergeseran penggunaan bahan baku untuk industri kehutanan dari hutan alam ke hutan tanaman industri (HTI). Dengan pergeseran tersebut, lanjutnya, bisnis sektor kehutanan akan semakin berkembang dan kelestarian hutan terjamin.
"Besaran jumlah bahan baku kayu industri kehutanan pada 2018 sebanyak 37 juta m3 bersumber dari HTI dan hanya tinggal 5,6 juta m3 yang bersumber dari hutan alam," ungkapnya.
Hal lain yang mendorong bisnis sektor kehutanan menurutnya ialah kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan produktivitas kayu dari hutan alam dengan teknik silvikultur intensif. Dengan teknik itu, produktivitas kayu dalam suatu areal dapat meningkat, sehingga mengakibatkan luasan areal hutan alam yang dieksploitasi semakin kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News